PROBOLINGGO – Korlantas Mabes Polri pada melakukan olah tempat kejadian perkara di lokasi kecelakaan bus pariwisata di Jalur Wisata Bromo, Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo. Olah TKP kedua ini dilakukan untuk melengkapi data olah TKP yang telah dilakukan Tim Traffic Accident Analysis Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Timur.
Olah TKP kali ini menggunakan alat 3D Scanner untuk memetakan sejumlah titik lokasi. Teknologi tersebut mampu merekam kondisi lapangan secara detail serta menggambarkan urutan kejadian dari bus mulai mengalami kendala hingga akhirnya berhenti.
Selama proses pemindaian dibeberapa titik arus lalu lintas dari dan menuju Bromo ditutup sementara. Langkah ini dilakukan agar alat bekerja optimal tanpa terganggu kendaraan yang melintas.
Selain 3D Scanner Korlantas Mabes Polri juga mengoperasikan drone untuk mendapatkan gambaran jalur kecelakaan dari udara.
Dirgakkum Korlantas Mabes Polri, Brigjen Pol Faizal mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Polda Jatim dan Polres Probolinggo. Hingga kini penyidik masih memeriksa sejumlah pihak untuk menentukan tersangka dalam kasus kecelakaan ini.
“Korlantas Mabes Polri berkolaborasi dengan tim dari Polda Jatim melengkapi data yang kemarin sehingga kami dapat mengambil suatu kesimpulan terkait bagaimana proses terjadinya kecelakaan,” ungkap Brigjen Pol Faizal.
“Temasuk juga dapat menentukan tersangka, selain itu juga dapat mendeteksi apakah ini rekayasa, penambahan rambu lalu lintas,”imbuhnya.
Sebelumnya bus pariwisata bernopol P 7221 UG yang dikemudikan Albahri, warga Jember membawa 52 penumpang rombongan Rumah Sakit Bina Sehat Jember. Saat perjalanan pulang dari Bromo pada Minggu (14/9) bus tersebut mengalami kecelakaan. Akibat kejadian tragis ini 8 orang meninggal dunia. (ags)