Merawat Tradisi, Guntur Wahono Berangkatkan Ratusan Jawara Tiban ke Trenggalek

TRENGGALEK – Dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Trenggalek ratusan warga menggelar Tradisi Tiban atau adu pecut di alun-alun setempat pada Rabu (27/8). Tradisi ini dipercaya oleh masyarakat sebagai ritual pemanggil hujan. Dalam pelaksanaannya, dua pemain dipersenjatai dengan pecut yang terbuat dari lidi batang aren. Mereka saling menyambuk satu sama lain dengan diiringi tabuhan gamelan. Masyarakat meyakini jika semakin banyak luka yang didapatkan maka hujan deras akan lebih cepat turun.

Dalam gelaran tersebut juga hadir Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur, Deni Wicaksana serta Anggota Komisi C DPRD Jawa Timur dari Fraksi PDI Perjuangan sekaligus Pembina Paguyuban Seni Tradisi Tiban, Guntur Wahono.

Guntur Wahono menyatakan bahwa telah menjadi tradisi bagi paguyuban Tulungagung, Blitar dan Trenggalek untuk saling memberikan support, sehingga ketika diundang untuk hadir pihaknya menyiapkan seluruh paguyuban yang ada di Kabupaten Blitar untuk berangkat bersama dengan menggunakan mobil siaga bantuan dari Provinsi Jawa Timur yang memang diperuntukkan untuk kepentingan masyarakat.

“Seni paguyuban Trenggalek hari ini mengadakan kegiatan adu laga dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Trenggalek,” ungkap Guntur Wahono.

“Karena telah menjadi tradisi bahwa Tulungagung, Blitar dan Trenggalek manakala ada kegiatan kami akan hadir dan pada hari ini kami diundang maka kami menyiapkan semua paguyuban yang ada di Kabupaten Blitar bersama-sama menuju kesana dengan mobil siaga,” jelas Guntur.

“Kami datang kesana dalam rangka menjalin silaturahmi sekaligus merawat melestarikan sekaligus melindungi seni tradisi tiban yang ada di Jawa Timur,” tegasnya.

Diharapkan dengan dukungan penuh terhadap tradisi ini dapat memberikan suntikan semangat kepada masyarakat secara luas untuk turut serta melindungi dan menjaga tradisi kearifan lokal.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *