NGANJUK – Harga sapi di Pasar Hewan Warujayeng, Nganjuk mengalami kenaikan hingga Rp2 juta. Meski begitu jika dibandingkan dengan beberapa waktu lalu transaksi penjualan hewan justru meningkat.
Saiful Anam salah satu pedagang sapi di pasar tersebut menyatakan kenaikan harga sapi berdampak pula terhadap harga penjualan daging per kilogramnya. Hal ini disebabkan beberapa faktor antara lain permintaan sapi untuk konsumsi cukup tinggi namun ketersediaan sapi terbatas. Untuk prosentase kenaikan secara detail, Saiful tidak menyebutkan namun ia mengaku dengan kejadian tersebut pedagang sangat diuntungkan.
“Jika sapinya bagus saat ini per kwintalnya sekitar Rp53 juta hingga Rp55 juta, kalau sebelumnya sekitar Rp48 juta hingga Rp49 juta sehingga ada kenaikan,” ungkap Saiful.
“Kenaikan harga ini disebabkan kelangkaan sapi kerana maraknya penyakit PMK, sehingga kenaikan ini menguntungkan peternak,” tambahnya.
Meski harga ternak sapi mengalami kenaikan namun berbeda dengan kambing yang justru mengalami kemrosotan tajam hingga 40 persen. Jika biasanya kambing jawa ukuran sedang dibanderol dengan harga diatas Rp tiga juta namun saat ini hanya berkisar Rp2 juta.
Tidak sedikit pedagang kambing memilih tidak menjual hewan ternaknya terlebih dahulu guna menunggu harga lebih stabil. Hal ini juga di pengaruhi oleh daya beli masyarakat yang menurun di tengah kondisi ekonomi yang kurang baik. (gnd)