Panen Raya TNI AL, Pemkab Nganjuk Perkuat Sinergi untuk Swasembada Pangan Nasional

NGANJUK – Dalam rangka memperkuat Ketahanan Pangan Nasional Komando Daerah Angkatan Laut ( Kodaeral) V berkerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Nganjuk melaksanakan pendampingan kelompok tani kedelai dan bawang merah yang ditandai dengan kegiatan Panen Raya Ketahanan Pangan TNI AL secara serentak pada Rabu (29/10) di Desa Mojorembun, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk.

Kegiatan tersebut merupakan bagian dari Panen Serentak Nasional melalui video conference  bersama Presiden Prabowo Subianto yang diwakili oleh Menteri Pertahanan Republik Indonesia dengan pusat kegiatan berada di Provinsi Lampung. Acara diikuti oleh jajaran TNI AL di berbagai daerah Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi, Wakil Bupati Nganjuk, Forkopimda dan Komandan Kodaeral V Laksda TNI Ali Triswanto.

Komandan Kodaeral V Laksda TNI Ali Triswanto menyatakan bahwa telah dipercaya oleh Presiden Prabowo untuk pengolahan sektor kedelai sehingga pihaknya bekerja sama dengan Kabupaten Nganjuk yang merupakan sentra komoditi tersebut. Diharapkan produksi terutama kedelai khusunya Kecamatan Rejoso dapat meningkat dan harga kedelai akan distandarkan seperti komoditi jagung dan padi.

“Sesuai perintah Presiden Prabowo kami TNI Angkatan Laut diberikan kepercayaan untuk sektor kedelai, sehingga kami bekerja sama dengan Pemkab Nganjuk dan rekan sekalian bersama-sama melakukan pendampingan dan pembinaan kepada kelompok tani kedelai dan bawang merah,” jelas Laksda TNI Ali Triswanto.

“Harapan kami kedepannya produksi kedelai di kabupaten nganjuk bisa meningkat dan harapan kami juga harga kedelai akan disamakan dengan standar jagung dan padi,” tambahnya.

Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi menegaskan bahwa wilayahnya telah lama dikenal sebagai penghasil benih bawang merah nomor satu di Indonesia yaitu Varietas Tajuk (Tanaman Nganjuk) yang banyak di tanam di berbagai daerah. Untuk komoditi kedelai pihaknya akan mengoptimalkan dari lahan seluas 7000 hektar yang diperkirakan mampu menghasilkan 2,5 ton per hektar.

“Kedelai nanti kami genjot kami masih memiliki kurang lebih 7000 hektar dan produksi rata-rata per hektar kurang lebih menghasilkan 2,5 ton,” terang Bupati Marhaen.

“Kemudian untuk bawang merah. Kalau di Nganjuk polanya padi, kedelai lalu bawang merah sehingga dapat panen 4 kali, dan Alhamdulillah bawang merah juga bagus untuk harga saat ini mencapai Rp32 ribu per kilogram,” imbuhnya.

Bupati berharap kegiatan panen raya semakin memperkuat posisi Nganjuk sebagai penyangga benih nasional serta mendorong promosi komoditas unggulan hortikultura agar dikenal lebih luas masyarakat Indonesia. (gnd)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *