NGANJUK – Suasana meriah namun khidmat mewarnai peringatan Hari Santri Nasional di Pondok Pesantren Mojosari, Kabupaten Nganjuk pada Kamis (23/10).
Tak hanya ribuan santri beberapa tokoh penting juga terlihat hadir yakni Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifatul Fauzi, Utusan Khusus Presiden Republik Indonesia Raffi Ahmad, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi.
Dalam giat Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono memberikan 1 ton ikan laut sebagai simbol ajakan untuk hidup sehat dan gemar makan ikan. Selain itu juga dilakukan penyerahan beasiswa bagi santri berprestasi.
Utusan Khusus Presiden Republik Indonesia Raffi Ahmad menyampaikan bahwa santri harus menjadi garda terdepan dalam menyebarkan kebaikan dimanapun tempatnya. Ia juga menegaskan agar santri tidak mudah percaya atau justru menyebarkan informasi di media sosial yang belum pasti kebenarannya.
“Di era digital dan globalisasi tantangan para santri juga harus melek digital, bayangkan jika di sosial media kita memberikan hal-hal yang baik saling mendoakan, insyaAllah. Semua santri harus melek digital,” terang Raffi.
“Pemerintah sudah mendukung santri untuk jadi digital talent dan creative untuk menolak berita hoax yang tidak benar, sesuai dengan arahan Presiden Prabowo bahwa pembangunan manusia Indonesia tidak hanya soal kecerdasan tetapi juga karakter, disiplin, dan cinta tanah air,” tambahnya.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam sambutannya menyampaikan apresisasi, ia berharap generasi santri masa kini tak hanya kuat dalam ilmu agama tetapi juga cerdas dalam teknologi dan informasi.
Melalui momentum Hari Santri Nasional 2025 Pondok Pesantren Mojosari menegaskan komitmennya untuk mencetak generasi santri yang religious, berdaya saing dan siap menghadapi tantangan zaman. (gnd)
