Meski di Usia Senja, Seorang Kakek Tetap Eksis Jadi Perajin Payung Kertas

BLITAR – Inilah Asbani, warga Kelurahan Bendo, Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar, masih setia menekuni usaha pembuatan payung kertas. Ia mengaku menjadi satu-satunya perajin payung kertas di Kota Blitar.

Setiap hari, kakek yang akrab disapa Mbah Bani tersebut merakit payung kertas pesanan pelanggan. Sejak empat tahun terakhir ia memulai bisnis ini, berbagai pelanggan dari Blitar, bahkan luar kota seperti Tulungagung, Kediri dan Surabaya rutin memesan hingga ratusan payung per bulan.

Pembuatan payung ini dimulai dengan mempersiapkan gagang payung dari kayu bubut. Kemudian mulai membuat pangkon dan merakitnya menjadi payung. Setelah diberi kertas minyak khusus, Mbah Bani akan mewarnai dengan kompresor mesin untuk mempersingkat waktu.

Dalam sebulan, rata-rata pesanan datang hingga 350 payung. Mbah Bani menjualnya produknya seharga sepuluh ribu rupiah per payung.

“Ada yang bermotif dan ada yang polos, kalau yang polos biasanya pesanan untuk lembaga sekolah untuk kegiatan kreasi menggambar siswa siswinya,” jelas Mbah Bani.

“Kalau untuk makam tidak selalu ada, tapi kalau misalnya untuk makam itu pesannya biasanya kesini,” tambahnya.

Meski tak muda lagi, kakek tiga anak ini masih terampil dan cekatan dalam membuat payung. Ia menjelaskan jika usaha ini tetap dilakukan untuk mengisi waktu luang serta menambah tabungan untuk kebutuhan sehari-hari. (okt)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *