BLITAR – Beginilah kondisi bangunan Sekolah Dasar Negeri Bendo 1 Kota Blitar pasca ambruknya atap ruang kelas pada Kamis 16 Oktober lalu. Atap bangunan yang baru saja dibangun dari dana APBD tahun anggaran 2025 itu kini terlihat rusak parah dan sebagian material sudah mulai dibersihkan oleh pihak pekerja proyek.
Melihat kondisi tersebut Komisi I DPRD Kota Blitar langsung melakukan inspeksi ke lokasi proyek. Wakil Ketua Komisi I, Yasa Kurniawanto, menyayangkan tindakan pekerja proyek yang tetap melakukan perbaikan meski sudah diminta untuk menunggu hasil investigasi.
Komisi I juga telah berkoordinasi dengan dinas terkait dan meminta agar proses investigasi dilakukan secara menyeluruh untuk mengetahui penyebab ambruknya atap sekolah. Langkah ini penting dilakukan agar kejadian serupa tidak kembali terulang pada proyek-proyek pemerintah berikutnya.
‘’Kita mengundang pihak-pihak, rencananya hari Selasa jam 12.30 WIB. Kemarin (red: Senin) kami ada laporan ternyata Senin sudah dikerjakan lagi. Konsultan Pengawas berdalih sudah koordinasi dengan PPK, padahal Kami situ kami sudah merekomendasikan untuk dilakukan investigasi dulu menjadi penyebab dan bagaimana nanti penanganannya agar kejadian ini jangan sampai terulang” ucap Yasa.
Komisi I DPRD Kota Blitar berencana memanggil pihak konsultan pengawas, pejabat pembuat komitmen, serta perencana proyek, untuk memberikan klarifikasi dan pertanggungjawaban, terkait pelaksanaan pembangunan. Dari hasil investigasi, nantinya dapat mengungkap penyebab utama ambruknya atap bangunan SDN Bendo 1 sekaligus menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah.
Perlu diketahui proyek pembangunan atap SDN Bendo 1 ini bersumber dari APBD Kota Blitar tahun 2025, dengan nilai kontrak mencapai Rp152 juta. Pekerjaan ini dilakukan oleh CV Sido Jaya perkasa dengan waktu pelaksanaan sembilan puluh hari kalender. (okt)
