MADIUN – Kegiatan pameran yang diikuti seluruh siswa dari kelas I hingga VI ini menampilkan 24 stand dengan subtema pengolahan sampah. Setiap karya dipamerkan sesuai fase belajar siswa mulai dari pemilahan hingga pemanfaatan sampah menjadi produk bernilai estetika dan fungsional.
Siswa fase A fokus pada pemilahan sampah dengan hasil karya berupa mozaik dari bahan bekas. Sementara fase B memanfaatkan sampah kertas menjadi berbagai produk kreatif yang bermanfaat, sedangkan fase C mengolah sampah organik menjadi kompos padat dan cair menggunakan komposter sederhana dari botol bekas air mineral.
Pameran ini bertujuan menumbuhkan kesadaran anak sejak dini tentang bahaya sampah dan pentingnya pengelolaan sampah. Anak-anak diharapkan memahami bahwa sampah adalah tanggung jawab bersama dan belajar bahwa sampah bisa dimanfaatkan menjadi sesuatu bernilai dan indah.
“Anak-anak bisa memahami apa itu sampah dan bagaimana cara memilahnya kemudian mereka akan sadar akan bahaya sampah,” ungkap Hilmi.
“Diharapkan anak-anak bisa sadar bagaimana cara untuk memanfaatkan potensi dari sampah sejak kecil,” tambahnya.
Kegiatan edukatif ini diharapkan menjadi agenda tahunan sekaligus menanamkan gaya hidup berkelanjutan pada generasi muda. Anak-anak diharapkan tidak hanya peduli terhadap lingkungan tetapi juga mampu melihat potensi kreatif dari sampah yang mereka hasilkan sehari-hari. (ari)
